Dalam perjalanan kali ini kami ber-3 menginjakkan kaki
sekaligus di 3 kota di Vietnam, selama 3 malam, menggunakan 3 jenis
transportasi yang berbeda. Tujuannya untuk business trip, bukan jalan-jalan –selain
gw-. Perjalanan kali ini juga kurang menantang mengingat one of us adalah orang
lokal, jadi kemungkinan tersesat dan lost in translation –seperti sebelumnya-
cukup kecil.
Day 1, HCM – Hanoi by Jetstar
Ternyata airport Tan Son Nhat yang awalnya cukup gw kagumi,
mengalami penurunan drastis di terminal domestiknya. Untunglah pesawat ga delay
jadi ga perlu berlama-lama disini. Perjalanan memakan waktu lebih kurang 2 jam
10 menit. Sesampainya di airport Hanoi –yang juga kurang menarik- kami langsung
mencari bus orange besar bertuliskan Jetstar untuk menuju ke pusat kota Hanoi.
Tiket bus sebelumnya udah dibeli waktu di dalam pesawat, guna menghindari argo
taxi yang mahal atau mini bus di depan airport yang bakal sumpek n sesak.
Perjalanan ke pusat kota lebih kurang 1 jam.
Sesampainya di pusat kota, kami langsung mencari si mobil
hijau alias Mailinh Taxi menuju ke hotel di Old Quarter. Kesan pertama tentang
Hanoi tentunya jauh dibanding HCM, HCM nampak lebih maju pembangunannya,
kendaraan di Hanoi juga lebih semrawut. Tapi cuaca di Hanoi lebih asik
dibanding HCM yang kurang variatif –kalo ga panas menyengat ya hujan- saat ini
di Hanoi suhunya sekitar 13 derajat, cukup dingin.
|
Jalanan masuk ke Old Quarter, masih cukup lebar |
Old Quarter
Disini pusatnya turis” yang berkunjung ke Hanoi. Kompleks
ini sungguh sangat semrawut dengan puluhan gang yang sempit dan dipenuhi turis
pejalan kaki, tukang cyclo, motor” yang berlalu lalang, plus taxi yang tak
berhenti mengklakson dan kurang sadar diri -mengingat badannya yang paling
besar dan makan tempat- Tapi justru tempat inilah yang jadi daya tarik buat
para turis. Nama jalanan di kompleks Old Quarter ini dinamai sesuai dengan
jenis barang yang dijual. Jadi jangan heran kalo dalam satu gang, jenis barang
yang dijual sama. Lebih lengkapnya bisa dilihat
disini.
|
Old Quarter Street, full of tourist |
Gia Thinh Hotel,
Setelah bingung melihat keramaian di Old Quarter, gw
memberanikan diri jalan sendirian –while the others doing their business trip-
mengelilingi kota ini. Tujuan utama Ho Chi Minh Mausoleum n West Lake. Untunglah
si hotel punya peta yang cukup enak dilihat dan juga
sepanjang jalan banyak cafe yg nyediain Wi-Fi tanpa password, jadi begitu mulai
bingung, tinggal buka map dari iTouch *big grin* Alhasil setelah lebih kurang
45 menit sampai juga di Ho Chi Minh Mausoleum, which is makamnya Uncle Ho. Oh
ya spt biasa gw ga masuk ke dalem :p karena tujuan utama cuma biar ga nyesel
aja sampe di Hanoi tapi ga liat apa” :D
|
HCM Mausoleum yang dijaga ketat |
Ternyata di belakang Ho Chi Minh Mausoleum ada One Pilar
Pagoda n Ho Chi Minh Museum, jadi sekalian liat" dari depan.
|
One Pilar Pagoda |
|
HCM Museum |
Perjalanan diteruskan ke West Lake -danau terluas di Hanoi- yang
ternyata sungguh jauh dan menakutkan karena jalanannya mulai menyempit, Wi-Fi
tak lagi terdeteksi, dan tak satupun turis yang nampak T_T Saat hampir menyerah,
muncul semacem penjaga gedung military gitu, setelah bertanya dengan bahasa
tubuh (ga bisa bhs Inggris dia), ternyata West Lakenya sudah di depan mata,
yang ternyata nggak bangetttt --“ mulai menyesal membuang energi jalan kaki
sejauh ini, mungkin sekitar 1 jam. Setelah melihat sekitar dan memastikan tak
ada yang bisa dilihat dsini, gw berjalan menyusuri sepanjang West Lake sambil
melihat adakah mobil hijau yang mau mengangkut diriku balik ke hotel. Tak
terasa tiba” gw sampai di jalan besar yang ternyata tadi uda gw lalui waktu
naik bus dari airport ke kota.. That means gw uda ngelilingin kota ini cukup
jauhhh *shocked* Tapi untunglah ketemu sama si mobil hijau, dan kembalilah gw
ke
Hoan Kiem Lake, muter" sebentar, lalu jalan kaki ke hotel yang jaraknya cukup deket.
|
West Lake |
|
Hoan Kiem Lake |
|
Hoan Kiem Lake - The Huc Bridge |
Around Hoan Kiem Lake
Sore menjelang malam di sekitar danau ini dipenuhi orang
lokal dan juga turis. Ada yang senam, piknik, olahraga, dan paling banyak yg
pacaran --“ Honestly, danau ini ga indah” banget sih, memang suasananya cukup
asri n enak buat jalan”, tapi ya berhubung nilainya uda cukup tinggi karena
masuk top list tempat yang wajib dikunjungi kalo ke Hanoi, yaa jadinya mau ga
mau kesini juga :D lagian kalo tinggal di Old Quarter, mau kluar masuk pasti
ketemu si Hoan Kiem Lake ini.
Day 2, Hanoi – Halong City – Hanoi by bus
Trip hari ini ke Halong City (not Halong Bay), sayang sekali
disini ga ada apa”. Cuma dari perjalanan bus selama 3,5 jam, selama ½ jam
terakhir pemandangannya cukup menghibur. Bagian belakang Halong Bay :D Oh ya
sedikit tips buat yang mau ke Halong City naik public bus jurusan Hanoi –
Halong City, pastikan mau turun dimana. Karena lagi” kita tersesat disini –bersama
5 backpacker bule yang mau ke Cat Ba Island-, diturunin di perbatasan Bai Chay
(kali ini si lokal kurang berguna) Alhasil terpaksa deh naxi ke kotanya.
Argonya lumayan kuda, habis 240.000 VND lebih kurang 17km kali yah.. Dan yang
bisa dilihat selama disini adalah jembatan Bai Chay yang langsung bisa
kelihatan Halong Bay dr atas. Masih keliatan sedikit kapal” plus cave nya, yahh
lumayan d ngintip sedikit Halong Bay meskipun ga masuk kesana :p Cuaca disini
lebih dingin dr Hanoi.. >.<
|
Terdampar di persimpangan Halong City |
|
Pemandangan dari atas Bai Chay Bridge |
|
Bai Chay Bridge should be like this at night - doc.Google |
Setelah menghabiskan waktu hanya 1 jam di
kota ini, dan berusaha mencari makanan tapi cukup suram, alhasil kembali lagi
kita ke Hanoi naik bus, yang memakan waktu 4 jam krn ada sedikit accident
ditengah jalan yang bikin macet. Fiuh, tua di jalan..
Some food at Old Quarter....
Pho Cuong
Cha Ca La Vong
Pho Sao
Beef / Lamb / Pork BBQ
Note:
1. Untuk semua makanan diatas pasti sepanjang jalan banyak yang jual makanan serupa, cukup cari yang paling rame, pasti itu yg lebih enak.
2. Selain Pho Cuong, sebenerna ada pho yang lebih enak dan selalu rame di Bat Dan Street, cukup cari yang paling ramai, sebelahan sama Pho Sao.
3. Cha Ca La Vuong itu semacam ikan goreng yang dimakan pake rice noodle, n sayur"an. Rasanya OK, cuma harganya cukup mahal, 150.000 VND/ orang dan tidak mengenyangkan.
4. Pho Sao, semacam pho tapi tanpa kuah, macem kwetiaw siram, harus dimakan langsung selagi panas, sayangnya ini dibungkus jadi agak tak sedap dipandang. Harga 50.000 VND
5. Beef BBQ di Ma May Street, dimasak sendiri daging n bawang"annya, dimakan pake Banh Mi. Harga sekitar 100.000 VND / orang
Day 2-3, Hanoi – Da Nang by Gia Lam Train
Beberapa jam kemudian setelah sedikit berkeliling dan
mencari makan di Old Quarter, kita bergegas ke train station buat ke Da Nang naik
kereta jam 11 malem. Dan begitu masuk ke kereta, waw... tak bisa digambarkan
dengan kata”! Tertipu gambar lagi T_T Omg.. Tak terbayangkan 14 jam di kereta
macam ini..
Tapi setelah beberapa jam berlalu, ketika orang” mulai terlelap n
kereta mulai gelap, ternyata tak seburuk yang dibayangkan..(ya iyalah gelap, jadi ga keliatan bobroknya :D) Yah hanya beberapa
orang lokal yang sungguh mengganggu dengan celotehannya sepanjang jalan.. Thanks
God seberang kursi gw turis bule..
Alhasil setelah 10 jam di kereta, pemandangannya mulai menghibur. Kereta
mulai menanjak ke Hai Van Pass, melalui beberapa tunnel dan tampaklah Lang Co
beach dari ketinggian (dari Hue ke Da Nang). Sayang sekali saat itu hujan,
cuaca dingin n berkabut, jadi pemandangannya kurang jelas. Kalo cuaca cerah, pemandangannnya
kayak
begini (menit ke-5).
|
View from Hai Van Pass should be like this |
Sekitar jam 1.30 siang kereta sampai di Da Nang, disambut
dengan hujan deras sepanjang hari. Kali ini rencana berkeliling gagal karena
ujan n anginnya kenceng banget. Untunglah hotelnya kali ini bagus n nyaman (tapi tidak dgn breakfastnya yg non-all u can eat), Cuma sayang
jauh dari pusat kota, tapi 1 menit jalan ke China Beach. Entahlah ini bagian
mana China Beach tapi yang pasti tak ada manusia disini, selain karena cuaca
yang buruk, juga ga ada apa” sepanjang pantai T_T
|
Indochine Hotel |
|
|
Tersesat di pantai ditemani hembusan angin yg super kenceng |
Day 4, Da Nang – HCM by Jetstar
Rencana awal hari ini adalah meneruskan perjalanan ke Hoi
An, sebuah ancient town yang cukup menarik minat banyak turis untuk berkunjung,
tapi sayangnya beberapa hari ini Hoi An hujan sepanjang hari, n sayang banget
kalo dipaksain kesana, padahal explorenya on foot. Ditambah lagi waktunya mepet
kalo mau cari travel bus ke Hoi An, sementara public bus yang ada cukup
mengerikan, cukup sesak dan kabarnya non lokal bakal dimintain bayaran lebih
mahal. Ya sudah terpaksa seharian mendekam di Da Nang menunggu flight jam 8
malam. What to do? Bingung.. Disini yang cukup terkenal Cuma Cathedral, Cao Dai
Temple, Cham Museum, Han Bridge, sama pantainya. Tapi berhubung angin masih
super kenceng, jadi males jalan kemana”. Alhasil setelah check out dari hotel,
menatap pantai tak berpenghuni sejenak, lalu mampir ke pinky Cathedral, istirahat
sebentar di samping Han river sambil meratapi nasib Han Bridge yang tidak
seindah di foto, dan perhentian terakhir adalah di Megastar nonton Mission
Impossible *ROTFL* Pengalaman pertama nonton di bioskop Vietnam :D
|
People called it Rooster Church |
|
Han Bridge yang bisa berputar tiap jam 1 malam |
|
:D |
Akhirnya waktu yang ditunggu” telah tiba, kita bergegas ke
airport Da Nang –yang cukup keren- dan kembalilah kami ke HCM tercinta.
Some foods in Da Nang..
Mi Quang, speciality food in Da Nang, dan rasanya cukup enak.
Cao Lau, sebenernya makanan khas Hoi An, tapi berhubung ga jadi ke Hoi An tetep aja ngotot cari di Da Nang. Dengan harapan krn masih tetanggaan, rasanya masih belum terlalu jauh dari asalnya.. Tapi ternyata, biasa aja sih :p Mungkin lebih enak kalau di Hoi An langsung..
Kalo yang berikut ini ga dicobain, cuma lucu aja namanya :p