Thursday, January 19, 2012

I won't be home for Christmas... I'll be home for Tet =="

Christmas and New Year in Vietnam would be great, I thought before.. But, it didn't feel that great since everywhere was full of people and motorbike.. Even we couldn't cross the street! *sigh*
Some stores in the mall was closed in the Christmas Eve. Maybe they scared if those bunch of people will get into the shops and robbed them :D
Despite the crowded, the Christmas and New Year decoration was pretty good.. Especially in tourist area near Nguyen Hue Street. 

Xmas decorations in some stores
See ?? How can I cross the street? =="
So, what happened in New Year's Eve? Almost the same, but this time, the crowd is worse than before ==" They have celebration in Nguyen Hue, we just went there for a while then got back before I trapped there.. There's also a food festival in Pham Ngu Lao area. But the food was not so good, but they were quite cheap.

New year's Eve
Food Festival #1
Food Festival #2
Food Festival #3
Food Festival #4
"Tet" - Lunar New Year- in Vietnam was a huge celebration. Most locals returning to their home towns or villages to spend time with their family. The city starts to empty and businesses begin to stop a few days during Tet. There'll be bunch of flowers and other decorations during the Tet. I heard that there will be Flowers Parade at that day too. Dunno what will happen in that day here.. But, one thing for sure is Tet means a long holidayy for us.. And it's time to going back to my hometown.. Yay! ^^

Happy Lunar New Year !!

Thursday, December 22, 2011

These places I called home.....

These are 10 top villas & hotels in Bali.. *IMO*
Nice views, great architecture, unique concept, and stylish furnitures, just make them a perfect places to stay..

#1. Alila Villas Uluwatu



Poised on an elevated plateau that meets with limestone cliffs sweeping down to the ocean, the view from the Alila Villas Uluwatu is nothing less than picture-perfect. Here contemporary Bali-inspired living design seamlessly integrates with personal journeys of cultural richness, continuing the Alila tradition of a total destination experience that is serene, sensual, and surprisingly different. 


Alila Villas Soori is a blissful paradise setting for beachfront living at its most relaxing, most stylish and luxurious. Located along the southwest coast of Bali in the Tabanan Regency, Alila Villas Soori gracefully lies between beautiful black-sand beaches and verdant rice terraces with the mystical Mount Batukaru in the distant horizon.

#3. Banyan Tree Ungasan

With unrivalled panoramic views of the Indian Ocean, Banyan Tree Ungasan features distinct traditional Balinese touches that blend seamlessly with the mystic charm of its natural surroundings.



It rests on the south west tip of Bali in lovely gardens on a high cliff top, above a white sand beach. The villa offers one of the best views in Bali, with a grand vista of the ocean. The villa’s charm lies in its design. It is made up of two clusters of traditional, antique, wooden houses from Java. The villas are set in a huge garden, with dense beds of yellow flowers, gently swaying palms, shrubs and trees. The villa is quite different from any other luxury Bali villa or luxury Bali resort.

#5. Bvlgari Hotel


The Bulgari Resort is located in one of the most exclusive destinations in the world, a veritable emblem of the tropical exoticism of the Orient, combining the breathtaking beauty of unspoiled nature with a sophisticated contemporary design born from the encounter between traditional Balinese forms and high Italian style.

#6. The Istana


The west facing Istana resides on a southwestern tip of Bali, Indonesia, in an area named The Bukit. This five suite estate overlooks white sand beaches and a lagoon abundant with sea life and coral, and at night, magical sunsets.When the trade winds blow, a massive swell crashes onto the surrounding reef, crafting waves that attract worldwide surfing attention; the breaks are rated the fifth best in the world. Uluwatu beach is only a ten minute walk from the villa.

#7. The Royal Santrian


The Royal Santrian is an elegant haven by the sea, a collection of luxury villas designed to fulfill your desires for seclusion, comfort and the good life. The resort's 2.5 hectares of lush tropical gardens slope gently down to a sparkling white sand beach. In these verdant and peaceful surroundings, you are invited to indulge in a taste of truly royal Balinese hospitality.

#8. Ayana Resort & Spa


Ayana Rock Bar
Set on 77 hectares of cliff-top tropical gardens perched 35 meters above Jimbaran Bay, AYANA Resort and Spa enjoys majestic views and a secluded location, yet is just 10 kilometers from Bali’s airport. With a 290-room hotel and 78 private freestanding villas spread out along its 1.3 kilometer coastline, this is the most spacious and one of the most acclaimed Bali luxury hotels.

#9. St.Regis Hotels & Resorts


Tranquility and barefoot elegance entwine on the soft, sandy beaches of Nusa Dua, the Garden of Bali. Swim through calm blue lagoons and savour the feeling of a lavishly appointed private residence. This St. Regis address is like no other. Revel in the spacious luxury of 121 suites and villas, each beautifully appointed with handcrafted Balinese art, inviting balconies and large marble bathrooms. Fragrant gardens and private pools surround magnificent villas and residences.

#10. Anantara Seminyak Resort & Spa


Discover the joys of Bali’s upscale enclave at Anantara Seminyak Resort & Spa, an elegant retreat Bali hotel situated in a prime beachfront location. Awaken to the rustle of a sea breeze through coconut palms. Toast the world famous Seminyak sunsets from your private balcony. Dive into Balinese culture and unique island discoveries from this sought after stretch of shore.

Monday, December 19, 2011

Hanoi - Halong City - Danang in 3 Nights

Dalam perjalanan kali ini kami ber-3 menginjakkan kaki sekaligus di 3 kota di Vietnam, selama 3 malam, menggunakan 3 jenis transportasi yang berbeda. Tujuannya untuk business trip, bukan jalan-jalan –selain gw-. Perjalanan kali ini juga kurang menantang mengingat one of us adalah orang lokal, jadi kemungkinan tersesat dan lost in translation –seperti sebelumnya- cukup kecil. 
 
Day 1, HCM – Hanoi by Jetstar
Ternyata airport Tan Son Nhat yang awalnya cukup gw kagumi, mengalami penurunan drastis di terminal domestiknya. Untunglah pesawat ga delay jadi ga perlu berlama-lama disini. Perjalanan memakan waktu lebih kurang 2 jam 10 menit. Sesampainya di airport Hanoi –yang juga kurang menarik- kami langsung mencari bus orange besar bertuliskan Jetstar untuk menuju ke pusat kota Hanoi. Tiket bus sebelumnya udah dibeli waktu di dalam pesawat, guna menghindari argo taxi yang mahal atau mini bus di depan airport yang bakal sumpek n sesak. Perjalanan ke pusat kota lebih kurang 1 jam. 
Sesampainya di pusat kota, kami langsung mencari si mobil hijau alias Mailinh Taxi menuju ke hotel di Old Quarter. Kesan pertama tentang Hanoi tentunya jauh dibanding HCM, HCM nampak lebih maju pembangunannya, kendaraan di Hanoi juga lebih semrawut. Tapi cuaca di Hanoi lebih asik dibanding HCM yang kurang variatif –kalo ga panas menyengat ya hujan- saat ini di Hanoi suhunya sekitar 13 derajat, cukup dingin. 
Jalanan masuk ke Old Quarter, masih cukup lebar
Old Quarter
Disini pusatnya turis” yang berkunjung ke Hanoi. Kompleks ini sungguh sangat semrawut dengan puluhan gang yang sempit dan dipenuhi turis pejalan kaki, tukang cyclo, motor” yang berlalu lalang, plus taxi yang tak berhenti mengklakson dan kurang sadar diri -mengingat badannya yang paling besar dan makan tempat- Tapi justru tempat inilah yang jadi daya tarik buat para turis. Nama jalanan di kompleks Old Quarter ini dinamai sesuai dengan jenis barang yang dijual. Jadi jangan heran kalo dalam satu gang, jenis barang yang dijual sama. Lebih lengkapnya bisa dilihat disini
Old Quarter Street, full of tourist
  
 Gia Thinh Hotel,

Setelah bingung melihat keramaian di Old Quarter, gw memberanikan diri jalan sendirian –while the others doing their business trip- mengelilingi kota ini. Tujuan utama Ho Chi Minh Mausoleum n West Lake. Untunglah si hotel punya peta yang cukup enak dilihat dan juga sepanjang jalan banyak cafe yg nyediain Wi-Fi tanpa password, jadi begitu mulai bingung, tinggal buka map dari iTouch *big grin* Alhasil setelah lebih kurang 45 menit sampai juga di Ho Chi Minh Mausoleum, which is makamnya Uncle Ho. Oh ya spt biasa gw ga masuk ke dalem :p karena tujuan utama cuma biar ga nyesel aja sampe di Hanoi tapi ga liat apa” :D 
HCM Mausoleum yang dijaga ketat
Ternyata di belakang Ho Chi Minh Mausoleum ada One Pilar Pagoda n Ho Chi Minh Museum, jadi sekalian liat" dari depan.
One Pilar Pagoda
HCM Museum
Perjalanan diteruskan ke West Lake -danau terluas di Hanoi- yang ternyata sungguh jauh dan menakutkan karena jalanannya mulai menyempit, Wi-Fi tak lagi terdeteksi, dan tak satupun turis yang nampak T_T Saat hampir menyerah, muncul semacem penjaga gedung military gitu, setelah bertanya dengan bahasa tubuh (ga bisa bhs Inggris dia), ternyata West Lakenya sudah di depan mata, yang ternyata nggak bangetttt --“ mulai menyesal membuang energi jalan kaki sejauh ini, mungkin sekitar 1 jam. Setelah melihat sekitar dan memastikan tak ada yang bisa dilihat dsini, gw berjalan menyusuri sepanjang West Lake sambil melihat adakah mobil hijau yang mau mengangkut diriku balik ke hotel. Tak terasa tiba” gw sampai di jalan besar yang ternyata tadi uda gw lalui waktu naik bus dari airport ke kota.. That means gw uda ngelilingin kota ini cukup jauhhh *shocked* Tapi untunglah ketemu sama si mobil hijau, dan kembalilah gw ke Hoan Kiem Lake, muter" sebentar, lalu jalan kaki ke hotel yang jaraknya cukup deket.
West Lake
Hoan Kiem Lake
Hoan Kiem Lake - The Huc Bridge
 Around Hoan Kiem Lake

Sore menjelang malam di sekitar danau ini dipenuhi orang lokal dan juga turis. Ada yang senam, piknik, olahraga, dan paling banyak yg pacaran --“ Honestly, danau ini ga indah” banget sih, memang suasananya cukup asri n enak buat jalan”, tapi ya berhubung nilainya uda cukup tinggi karena masuk top list tempat yang wajib dikunjungi kalo ke Hanoi, yaa jadinya mau ga mau kesini juga :D lagian kalo tinggal di Old Quarter, mau kluar masuk pasti ketemu si Hoan Kiem Lake ini.

Day 2, Hanoi – Halong City – Hanoi by bus
Trip hari ini ke Halong City (not Halong Bay), sayang sekali disini ga ada apa”. Cuma dari perjalanan bus selama 3,5 jam, selama ½ jam terakhir pemandangannya cukup menghibur. Bagian belakang Halong Bay :D Oh ya sedikit tips buat yang mau ke Halong City naik public bus jurusan Hanoi – Halong City, pastikan mau turun dimana. Karena lagi” kita tersesat disini –bersama 5 backpacker bule yang mau ke Cat Ba Island-, diturunin di perbatasan Bai Chay (kali ini si lokal kurang berguna) Alhasil terpaksa deh naxi ke kotanya. Argonya lumayan kuda, habis 240.000 VND lebih kurang 17km kali yah.. Dan yang bisa dilihat selama disini adalah jembatan Bai Chay yang langsung bisa kelihatan Halong Bay dr atas. Masih keliatan sedikit kapal” plus cave nya, yahh lumayan d ngintip sedikit Halong Bay meskipun ga masuk kesana :p Cuaca disini lebih dingin dr Hanoi.. >.< 
Terdampar di persimpangan Halong City
Pemandangan dari atas Bai Chay Bridge
Bai Chay Bridge should be like this at night - doc.Google
Setelah menghabiskan waktu hanya 1 jam di kota ini, dan berusaha mencari makanan tapi cukup suram, alhasil kembali lagi kita ke Hanoi naik bus, yang memakan waktu 4 jam krn ada sedikit accident ditengah jalan yang bikin macet. Fiuh, tua di jalan..

Some food at Old Quarter....
Pho Cuong
 Cha Ca La Vong
 Pho Sao
 Beef / Lamb / Pork BBQ
Note:
1. Untuk semua makanan diatas pasti sepanjang jalan banyak yang jual makanan serupa, cukup cari yang paling rame, pasti itu yg lebih enak.
2. Selain Pho Cuong, sebenerna ada pho yang lebih enak dan selalu rame di Bat Dan Street, cukup cari yang paling ramai, sebelahan sama Pho Sao.
3. Cha Ca La Vuong itu semacam ikan goreng yang dimakan pake rice noodle, n sayur"an. Rasanya OK, cuma harganya cukup mahal, 150.000 VND/ orang dan tidak mengenyangkan.
4. Pho Sao, semacam pho tapi tanpa kuah, macem kwetiaw siram, harus dimakan langsung selagi panas, sayangnya ini dibungkus jadi agak tak sedap dipandang. Harga 50.000 VND
5. Beef BBQ di Ma May Street, dimasak sendiri daging n bawang"annya, dimakan pake Banh Mi. Harga sekitar 100.000 VND / orang

Day 2-3, Hanoi – Da Nang by Gia Lam Train
Beberapa jam kemudian setelah sedikit berkeliling dan mencari makan di Old Quarter, kita bergegas ke train station buat ke Da Nang naik kereta jam 11 malem. Dan begitu masuk ke kereta, waw... tak bisa digambarkan dengan kata”! Tertipu gambar lagi T_T Omg.. Tak terbayangkan 14 jam di kereta macam ini.. 
Tapi setelah beberapa jam berlalu, ketika orang” mulai terlelap n kereta mulai gelap, ternyata tak seburuk yang dibayangkan..(ya iyalah gelap, jadi ga keliatan bobroknya :D) Yah hanya beberapa orang lokal yang sungguh mengganggu dengan celotehannya sepanjang jalan.. Thanks God seberang kursi gw turis bule..  Alhasil setelah 10 jam di kereta, pemandangannya mulai menghibur. Kereta mulai menanjak ke Hai Van Pass, melalui beberapa tunnel dan tampaklah Lang Co beach dari ketinggian (dari Hue ke Da Nang). Sayang sekali saat itu hujan, cuaca dingin n berkabut, jadi pemandangannya kurang jelas. Kalo cuaca cerah, pemandangannnya kayak begini (menit ke-5). 
View from Hai Van Pass should be like this
Sekitar jam 1.30 siang kereta sampai di Da Nang, disambut dengan hujan deras sepanjang hari. Kali ini rencana berkeliling gagal karena ujan n anginnya kenceng banget. Untunglah hotelnya kali ini bagus n nyaman (tapi tidak dgn breakfastnya yg non-all u can eat), Cuma sayang jauh dari pusat kota, tapi 1 menit jalan ke China Beach. Entahlah ini bagian mana China Beach tapi yang pasti tak ada manusia disini, selain karena cuaca yang buruk, juga ga ada apa” sepanjang pantai T_T 
Indochine Hotel
Tersesat di pantai ditemani hembusan angin yg super kenceng
Day 4, Da Nang – HCM by Jetstar
Rencana awal hari ini adalah meneruskan perjalanan ke Hoi An, sebuah ancient town yang cukup menarik minat banyak turis untuk berkunjung, tapi sayangnya beberapa hari ini Hoi An hujan sepanjang hari, n sayang banget kalo dipaksain kesana, padahal explorenya on foot. Ditambah lagi waktunya mepet kalo mau cari travel bus ke Hoi An, sementara public bus yang ada cukup mengerikan, cukup sesak dan kabarnya non lokal bakal dimintain bayaran lebih mahal. Ya sudah terpaksa seharian mendekam di Da Nang menunggu flight jam 8 malam. What to do? Bingung.. Disini yang cukup terkenal Cuma Cathedral, Cao Dai Temple, Cham Museum, Han Bridge, sama pantainya. Tapi berhubung angin masih super kenceng, jadi males jalan kemana”. Alhasil setelah check out dari hotel, menatap pantai tak berpenghuni sejenak, lalu mampir ke pinky Cathedral, istirahat sebentar di samping Han river sambil meratapi nasib Han Bridge yang tidak seindah di foto, dan perhentian terakhir adalah di Megastar nonton Mission Impossible *ROTFL* Pengalaman pertama nonton di bioskop Vietnam :D 
People called it Rooster Church
Han Bridge yang bisa berputar tiap jam 1 malam
:D
Akhirnya waktu yang ditunggu” telah tiba, kita bergegas ke airport Da Nang –yang cukup keren- dan kembalilah kami ke HCM tercinta.


Some foods in Da Nang..
Mi Quang, speciality food in Da Nang, dan rasanya cukup enak. 

Cao Lau, sebenernya makanan khas Hoi An, tapi berhubung ga jadi ke Hoi An tetep aja ngotot cari di Da Nang. Dengan harapan krn masih tetanggaan, rasanya masih belum terlalu jauh dari asalnya.. Tapi ternyata, biasa aja sih :p Mungkin lebih enak kalau di Hoi An langsung..
Kalo yang berikut ini ga dicobain, cuma  lucu aja namanya :p